17 TAHUN TANPA GELAR = AIB
Selasa, 03 Juli 2012
Senin, 02 Juli 2012
Minggu, 01 Juli 2012
Kesan 5 Jurnalis Menjajal Kacamata Pintar Google
Thomas Hawk/Flickr.com
Salah seorang pendiri Google Sergey Brin mengenakan kacamata pintar berbasis augmented reality yang menjadi proyek besar Google
KOMPAS.com - Google akhirnya mengizinkan orang-orang di luar Google untuk menjajal kacamata pintar yang dikembangkan dalam Google Project Glass. Salah seorang pendiri Google Sergey Brin, memberi izin kepada jurnalis teknologi untuk menjajalnya.
Tak semua jurnalis diberi kesempatan menjajal kacamata pintar. Mereka dipandu oleh Sergey Brin untuk menavigasikan kacamata. Brin hanya memperlihatkan video demo aksi kembang api kepada para jurnalis, tidak lebih.
Berikut adalah mereka yang beruntung bisa mencoba kacamata pintar, dan sensasi apa yang mereka rasakan ketika menjajalnya?
1. Peter Ha dari TechCrunch
Kualitas video demo kembang api tidak terlalu bagus. Wajar saja, ini adalah kacamata prototipe. Lensanya ada di depan mata sebelah kanan. Telinga kanan saya dapat menangkap suara dengan jelas.
Aku hidup di masa depan, dan masa depan adalah sekarang. Kacamata sangat ringan. Baterainya terletak di bingkai sebelah kanan, ada sirkuit counterbalances dan kamera juga di sana.
Ketika saya tolehkan kepala, kacamata menawarkan sebuah pengalaman teknologi augmented reality (AR). Teknologi ini menggabungkan objek nyata dengan objek virtual secara real time.
Notifikasi pesan masuk berbunyi "ding." Ini berarti pengguna kacamata harus memiringkan kepala sampai pesan itu keluar dan bisa dibaca.
2. Joshua Topolsky dari The Verge
Video yang ditampilkan hanya memperlihatkan aksi kembang api berulang-ulang. Pengalaman ini seperti menonton video full HD tanpa menggunakan televisi yang sebenarnya. Gambarnya jauh lebih kecil, dan hanya terlihat oleh mata sebelah kanan Anda.
Ada suara yang keluar dari kacamata ini, meskipun tidak ada komponen khusus yang terpasang di telinga. Anda harus menangkup tangan di telinga untuk mendapat volume yang wajar dari kacamata ini.
Kacamata ini sangat ringan dan dapat dikenakan di depan kacamata biasa.
Brin mengatakan, Google sedang berunding dengan perusahaan pembuat kacamata hitam, untuk membuat variasi kacamata dengan bentuk yang sedikit berbeda.
3. Rafe Needleman dari CNet
Kacamata terkunci dalam modus demo. Gambar yang saya lihat adalah video kembang api. Video itu tepat berada di depan mata saya, dan cukup kecil, seukuran perangko.
Kacamata memiliki kompas dan accelerometer di dalamnya. Ketika saya menolehkan kepala, perspektif itu masih menyoroti.
Ada output audio ke telinga kanan, namun tak ada benda audio yang menempel di telingan. Jadi suara yang dihasilkan seperti bocor. Agar Anda bisa mendengar suara dengan jelas, cara terbaik adalah dengan menangkup tangan di sekitar telinga.
Fiturnya sangat keren. Sergey Brin mengatakan ia menyetel agar kacamata itu hanya memberi notifikasi untuk email dengan prioritas tinggi. Dia bilang, cukup mendongakkan atau memiringkan kepala untuk menampilkan pesan itu.
Bingkai kacamata terbuat dari bahan titanium, sehingga kacamata terasa ringan dan nyaman saat dikenakan. Desainer Google Isabelle Olsson mengatakan, Google bekerjasama dengan produsen kacamata untuk membuat kacamata yang biasa digunakan orang-orang.
4. Liz Gannes dari All Things D
Layarnya sangat kecil, ada sesuatu yang memblokir pandangan saya. Kacamata yang saya pakai sedang diisi daya baterainya, sehingga ada kabel yang tertancap di sebelah kanan kacamata.
Ini adalah kacamata prototipe, yang menurut Brin, daya tahannya baterainya hanya 6 jam.
Sergen Brin menyetel agar kacamata itu hanya memberi notifikasi untuk email dengan prioritas tinggi. Ketika sudah bunyi "ding," pengguna bisa membacanya dengan cara mendongakkan kepala. Rasanya Google tak akan membekali fitur berselancar internet pada kacamata ini.
5. David Cardinal dari ExtremeTech
Layarnya sangat kecil. Kacamata dirancang untuk memproyeksikan gambar pada fokus yang jauh. Ini sangat cocok untuk orang seperti saya yang menggunakan kacamata lensa plus.
Sergey Brin dan pejabat manager produk Google tidak melihat kacamata ini sebagai pengganti telepon atau untuk berselancar internet yang berat.
Sebaliknya, mereka membayangkan kacamata akan digunakan untuk berbagi momen dengan orang lain, dan untuk menemukan informasi yang mungkin relevan di saat itu juga. Kacamata memudahkan untuk menangkap foto dan merekam video.
Anda bisa memiringkan atau mendongkakkan kepala untuk membaca pesan email yang masuk. Besar kemungkinan ada sensor yang bisa melacak gerakan mata dan kepala.
Tak semua jurnalis diberi kesempatan menjajal kacamata pintar. Mereka dipandu oleh Sergey Brin untuk menavigasikan kacamata. Brin hanya memperlihatkan video demo aksi kembang api kepada para jurnalis, tidak lebih.
Berikut adalah mereka yang beruntung bisa mencoba kacamata pintar, dan sensasi apa yang mereka rasakan ketika menjajalnya?
1. Peter Ha dari TechCrunch
Kualitas video demo kembang api tidak terlalu bagus. Wajar saja, ini adalah kacamata prototipe. Lensanya ada di depan mata sebelah kanan. Telinga kanan saya dapat menangkap suara dengan jelas.
Aku hidup di masa depan, dan masa depan adalah sekarang. Kacamata sangat ringan. Baterainya terletak di bingkai sebelah kanan, ada sirkuit counterbalances dan kamera juga di sana.
Ketika saya tolehkan kepala, kacamata menawarkan sebuah pengalaman teknologi augmented reality (AR). Teknologi ini menggabungkan objek nyata dengan objek virtual secara real time.
Notifikasi pesan masuk berbunyi "ding." Ini berarti pengguna kacamata harus memiringkan kepala sampai pesan itu keluar dan bisa dibaca.
2. Joshua Topolsky dari The Verge
Video yang ditampilkan hanya memperlihatkan aksi kembang api berulang-ulang. Pengalaman ini seperti menonton video full HD tanpa menggunakan televisi yang sebenarnya. Gambarnya jauh lebih kecil, dan hanya terlihat oleh mata sebelah kanan Anda.
Ada suara yang keluar dari kacamata ini, meskipun tidak ada komponen khusus yang terpasang di telinga. Anda harus menangkup tangan di telinga untuk mendapat volume yang wajar dari kacamata ini.
Kacamata ini sangat ringan dan dapat dikenakan di depan kacamata biasa.
Brin mengatakan, Google sedang berunding dengan perusahaan pembuat kacamata hitam, untuk membuat variasi kacamata dengan bentuk yang sedikit berbeda.
3. Rafe Needleman dari CNet
Kacamata terkunci dalam modus demo. Gambar yang saya lihat adalah video kembang api. Video itu tepat berada di depan mata saya, dan cukup kecil, seukuran perangko.
Kacamata memiliki kompas dan accelerometer di dalamnya. Ketika saya menolehkan kepala, perspektif itu masih menyoroti.
Ada output audio ke telinga kanan, namun tak ada benda audio yang menempel di telingan. Jadi suara yang dihasilkan seperti bocor. Agar Anda bisa mendengar suara dengan jelas, cara terbaik adalah dengan menangkup tangan di sekitar telinga.
Fiturnya sangat keren. Sergey Brin mengatakan ia menyetel agar kacamata itu hanya memberi notifikasi untuk email dengan prioritas tinggi. Dia bilang, cukup mendongakkan atau memiringkan kepala untuk menampilkan pesan itu.
Bingkai kacamata terbuat dari bahan titanium, sehingga kacamata terasa ringan dan nyaman saat dikenakan. Desainer Google Isabelle Olsson mengatakan, Google bekerjasama dengan produsen kacamata untuk membuat kacamata yang biasa digunakan orang-orang.
4. Liz Gannes dari All Things D
Layarnya sangat kecil, ada sesuatu yang memblokir pandangan saya. Kacamata yang saya pakai sedang diisi daya baterainya, sehingga ada kabel yang tertancap di sebelah kanan kacamata.
Ini adalah kacamata prototipe, yang menurut Brin, daya tahannya baterainya hanya 6 jam.
Sergen Brin menyetel agar kacamata itu hanya memberi notifikasi untuk email dengan prioritas tinggi. Ketika sudah bunyi "ding," pengguna bisa membacanya dengan cara mendongakkan kepala. Rasanya Google tak akan membekali fitur berselancar internet pada kacamata ini.
5. David Cardinal dari ExtremeTech
Layarnya sangat kecil. Kacamata dirancang untuk memproyeksikan gambar pada fokus yang jauh. Ini sangat cocok untuk orang seperti saya yang menggunakan kacamata lensa plus.
Sergey Brin dan pejabat manager produk Google tidak melihat kacamata ini sebagai pengganti telepon atau untuk berselancar internet yang berat.
Sebaliknya, mereka membayangkan kacamata akan digunakan untuk berbagi momen dengan orang lain, dan untuk menemukan informasi yang mungkin relevan di saat itu juga. Kacamata memudahkan untuk menangkap foto dan merekam video.
Anda bisa memiringkan atau mendongkakkan kepala untuk membaca pesan email yang masuk. Besar kemungkinan ada sensor yang bisa melacak gerakan mata dan kepala.
Sabtu, 30 Juni 2012
Mahasiswa UGM Buat Kamus Kedokteran Bahas Jawa
Salah satu anggota penyusun kamus, Mutik Sri Pitajeng
Yogyakarta, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat Kamus Kedokteran Bahasa Jawa. Kamus ini dapat membantu para dokter, perawat dan tenaga medis untuk memahami berbagai keluhan penyakit yang sering diucapkan oleh masyarakat Jawa.Namun banyak dokter muda, calon dokter maupun perawat baik yang berasal dari luar Jawa sering tidak mengenai keluhan-keluhan sakit yang diucapkan pasien dari Jawa yang berumur sudah tua. Bahkan beberapa orang yang dari Jawa pun seringkali tidak mengerti dengan yang ucapan tersebut.
"Kami membuat kamus kedokteran Bahasa Jawa ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan pasien dari Jawa yang sudah tua tapi tidak bisa berbahasa Indonesia," ungkap salah satu anggota penyusun kamus, Mutik Sri Pitajeng kepada wartawan di kampus UGM, Bulaksumur Yogyakarta, Senin (2/7/2012).
Menurut Mutik, ide pembuatan kamus saku ini untuk memudahkan dokter-dokter muda, perawat maupun calon dokter yang praktek co-ass mudah berkomunikasi dan memberikan diagnosa kepada pasien. Sebab banyak diantaranya mereka yang tidak paham dan mengetahui berbagai keluhan penyakit yang diungkapkan pasien dalam Bahasa Jawa.
Mutik mengatakan saat mereka praktek di RSU Dr Sardjito, RS Dr Suradji Klaten, RS Bantul maupun rumah sakit di sekitar Yogyakarta banyak bertemu dengan pasien yang sudah tua-tua. Mereka tidak bisa berbahasa Indonesia. Sedangkan para dokter atau tenaga medis tidak mampu berbahasa Jawa.
"Kebanyakan dokter dan perawat berasal dari luar Jawa dan kadang-kadang seperti kami yang muda-muda ini juga kurang mengerti ungkapan dalam Bahasa Jawa. Sebaliknya pasien yang sudah tua tidak bisa berbahasa Indonesia," kata mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM itu.
Mutik kemudian mencontohkan salah ungkapan penyakit/sakit dalam Bahasa Jawa seperti sakit 'pancingen' yang berarti sakit panas dalam. Ada lagi mata 'blawur' yang berarti mata memerah dan pandangan mata kabur . Penyakit 'berengan' yaitu penyakit kulit yang terjadi diujung kanan dan kiri mulut.
"Kata-kata seperti itu kadang-kadang kami tidak tahu. Padahal mereka hampir tiap hari bertemu dengan pasien, apalagi kalau berada di desa-desa atau ketika bertugas di puskesmas di Jawa," katanya.
Untuk menyusun kamus tersebut Mutik bersama empat rekannya yakni Marian Ulfah (FK), Birrul Qodriyah (FK), Nurul Abdul Aziz (FEB) dan Muhammad Fikru Rizal. Sedangkan editor adalah dr Probosuseno. Buku kamus saku setebal 60 halaman itu dengan empat bahasa yakni Latin, Inggris, Indonesia dan Jawa.
"250 kosa kata Bahasa Jawa yang sering diucapkan oleh pasien dari Jawa. Untuk isi kita buat per bagian tubuh atau anatomi manusia sehingga memudahkan pemakainya," papar Mutik.
Saat menyusun bersama empat rekannya lanjut dia, dengan studi literatur dan wawancara dan ngobrol langsung dengan pasien-pasien tua. Proses penyusunan selama 3 bulan sejak Februari hingga Mei menyusun kamus tersebut. Saat ini sudah diterbitkan dan dijual dengan harga Rp 50 ribu/buah.
Saat ini sudah banyak dokter, perawat dari di beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang membeli dan memanfaatkannya. Buku tersebut juga berisi tip singkat berkomunikasi dengan pasien.
"Kami berharap semoga ini bermanfaat dan dapat jadi panduan memahami keluhan-keluhan pasien," pungkas Mutik.
sumber : http://news.detik.com/read/2012/07/02/145853/1955751/10/mahasiswa-ugm-buat-kamus-kedokteran-bahas-jawa?9922022
Jumat, 29 Juni 2012
Kamis, 28 Juni 2012
Rabu, 27 Juni 2012
Selasa, 26 Juni 2012
Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP
Seiring berjalannya waktu, komputer atau
laptop biasanya akan menjadi berat dan lambat. Penyebabnya bisa
bermacam-macam, seperti: terlalu banyak aplikasi yang terinstal,
registry yang sudah tidak optimal karena sering install dan uninstall,
atau bahkan ada file system yang corrupt karena terkena virus atau
trojan.
Dalam beberapa kasus, masalah-masalah
tersebut bisa diselesaikan satu persatu secara parsial. Namun tidak
jarang juga, masalahnya sudah sedemikian kompleks sehingga cara terbaik
untuk menyelesaikannya adalah dengan install ulang OS. Bagaimanapun,
adalah suatu keniscayaan bahwa suatu saat laptop atau komputer perlu
untuk di-install ulang sistem operasinya.
Metode yang umum untuk meng-install ulang
OS Windows adalah dengan menggunakan bootable CD/DVD Windows yang sudah
ada. Namun hal ini ternyata menjadi masalah tersendiri khususnya bagi
komputer atau laptop yang CD/DVD ROM-nya sudah rusak. Hal ini lumrah
terjadi mengingat CD/DVD ROM memang perangkat yang relatif lebih mudah
rusak. Selain itu, beberapa tipe netbook yang beredar sekarang sengaja
tidak dilengkapi dengan DVD ROM untuk menekan harga jual. Lalu bagaimana
mereka bisa melakukan install ulang? Apakah harus membeli DVD external?
Untungnya sejak beberapa tahun yang lalu,
motherboard komputer/laptop/netbook sudah dilengkapi dengan fitur yang
memungkinkan untuk melakukan booting dari USB. Dengan adanya fitur ini
maka menjadi memungkinkan untuk melakukan booting dari USB Flash Disk
(UFD). Tentu saja UFD perlu kita siapkan sedemikian rupa agar bisa
digunakan untuk keperluan ini. Di artikel ini akan dibahas mengenai cara
untuk membuat Bootable UFD untuk Windows 7 dan Windows XP.
WINDOWS 7
Yang dibutuhkan:
- Source Installer Windows 7. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..). Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.
- UFD minimal 4G. Kalau Source Installer Windows 7 Anda sudah include Service Pack 1, kemungkinan 4G tidak cukup jadi Anda butuh UFD yang lebih besar. Dalam contoh ini saya menggunakan UFD 8G.
- Cara ini hanya bisa dilakukan under Windows Vista atau Windows 7. Jadi jika OS yang sedang Anda gunakan adalah Windows XP maka Anda tidak bisa melakukan cara ini.
Langkah-langkahnya:
- Siapkan dan colokkan UFD. Pastikan data-datanya sudah dibackup karena selama proses nanti UFD akan diformat.
- Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.
- Jika muncul windows UAC klik saya Yes.
- Ketik DISKPART lalu tekan Enter.
- Ketik LIST DISK lalu tekan Enter.
- Perhatikan letak UFD Anda ada di Disk nomor berapa. Dalam ilustrasi di atas terlihat bahwa UFD saya ada di Disk nomor 2. Sehingga selanjutnya ketik SELECT DISK 2, lalu tekan Enter.
- Ketik CLEAN lalu tekan Enter.
- Ketik CREATE PARTITION PRIMARY lalu tekan Enter.
- Ketik SELECT PARTITION 1 lalu tekan Enter.
- Ketik ACTIVE lalu tekan Enter.
- Ketik FORMAT FS=NTFS lalu tekan Enter. Selanjutnya tunggu sampai proses format selesai 100%.
- Ketik ASSIGN lalu tekan Enter.
- Ketik EXIT lalu tekan ENTER. Sampai disini biarkan dulu window Command Prompt, jangan ditutup dulu karena nanti kita akan kembali ke sini lagi.
- Siapkan Source Installer Windows 7 Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.
- Perhatikan baik-baik direktori atau drive letter tempat Source Installer Windows 7 tersebut. Dalam contoh ini punya saya ada di drive E.
- Kembalilah ke window Command Prompt lagi. Sekarang kita ingin masuk ke direktori tempat Source Installer Windows 7 tersebut (dalam contoh ini ada di drive E). Jadi ketik E: lalu tekan Enter.
- Ketik CD BOOT lalu tekan Enter.
- Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive I. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT60 I: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT60 K:).
- Window Command Prompt sekarang sudah bisa ditutup. Selanjutnya tinggal meng-copy semua file yang ada di Source Installer Windows 7 ke UFD Anda.
- Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.
- Hasilnya UFD Anda pun bisa digunakan untuk install ataupun repair Windows 7
WINDOWS XP
Yang dibutuhkan:
- Source Installer Windows XP. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..). Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.
- UFD minimal 2G.
- Download file MYA.zip di sini. File tersebut berisi folder MYA yang didalamnya ada 3 aplikasi penting yaitu BootSect, PeToUSB, dan USB_Prep8. Extract folder MYA ke harddisk Anda. Dalam contoh ini folder MYA saya extract ke (D:).
Langkah-langkahnya:
- Masuklah ke D: -> MYA -> PeToUSB_3.0.0.7 lalu klik kanan PeToUSB dan pilih Run as administrator.
- Bila muncul window UAC klik saja Yes.
- Akan muncul window PeToUSB. Pastikan Anda mencontreng dan mengisi pilihan seperti yang dilingkari merah dibawah ini. Kalau sudah klik Start.
- Akan ada konfirmasi continue. Klik Yes.
- Akan ada peringatan sekali lagi. Klik Yes.
- Setelah format selesai, klik OK.
- Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.
- Jika muncul windows UAC klik saya Yes.
- Ketik D: lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD MYABOOTSECT kemudian tekan Enter.
- Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive G. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT52 G: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT52 K:).
- Ketik CD.. lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD USB_PREP8 kemudian tekan Enter.
- Ketik USB_PREP8 kemudian tekan Enter. Akan muncul beberapa keterangan. Tekan saja sembarang tombol.
- Selanjutnya akan ada beberapa jenis pilihan. Sebelumnya siapkan dulu Source Installer Windows XP Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.
- Ketik angka 1 lalu tekan Enter.
- Pilih drive tempat Source Installer Windows XP Anda berada.
- Ketika angka 3 lalu tekan Enter.
- Masukkan drive letter UFD Anda. Karena tadi UFD ada di drive G maka ketikkan G lalu tekan Enter.
- Ketik angka 4 lalu tekan Enter. Selanjutnya akan muncul konfirmasi apakah Anda yakin untuk melakukan format. Ketik saja Y kemudian tekan Enter.
- Tunggu sampai proses format selesai. Lalu tekan sembarang tombol.
- Program akan melakukan proses, tunggu saja beberapa saat. Jika sudah muncul tampilan seperti di bawah ini tekan saja sembarang tombol.
- Akan muncul window konfirmasi. Klik Yes dan tunggu beberapa saat sampai proses selesai.
- Jika sudah selesai, akan muncul window Change Migrate seperti di bawah ini. Klik saja Yes.
- Klik Yes lagi untuk Unmount Virtual Drive.
- Setelah itu tekan sembarang tombol dua kali dan UFD kini sudah siap untuk digunakan.
- Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.
- Untuk booting pertama kali pilih option nomor satu (TXT Mode). Setelah membuat partisi dan format harddisk serta copy file, komputer/laptop akan restart. Kali ini pilih option nomor dua (GUI Mode).
Demikian penjelasan untuk membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP. Semoga bisa membantu Anda, khususnya bagi yang tidak memiliki DVD ROM. Selamat mencoba!
Langganan:
Postingan (Atom)