Pages

Sabtu, 02 Juni 2012

VIRUS KOMPUTER: Flame Generasi Baru Penempur Dunia Maya





BAHAYA -- Tampilan Flame seperti diungkapkan oleh Kaspersky Lab. (www.securelist.com)
BOSTON - Temuan virus komputer terbaru Flame, yang dikhawatirkan menjadi peranti lunak jahat atau malicius sofware (malware) terkuat yang pernah ada memicu kekhawatiran baru soal perang dunia maya babak baru. Sejumlah bukti menunjukkan virus tersebut kemungkinan dibuat atas pesanan sebuah atau sejumlah negara yang dulu juga bertanggung jawab atas serangan virus Stuxnet yang tahun 2010 lalu menyerang sistem program nuklir Iran.
Para peneliti dari Kaspersky Lab, perusahaan pembuat program antivirus terkenal asal Rusia yang kali pertama menemukan bukti infeksi Flame atas sejumlah jaringan komputer ini sejauh ini menyatakan belum menemukan bukti apakah Flame berfungsi mirip seperti Stuxnet. Mereka juga menolak mengungkap negara mana yang bertanggung jawab di belakangnya.
Saat serangan Stuxnet dulu, Iran menuduh AS dan Israel sebagai penanggung jawabnya.
Temuan Flame tersebut kembali membuktikan apa yang sebelum ini sudah banyak diperingatkan para pengamat keamanan dunia maya, yaitu bahwa banyak pemerintah negara yang menggunakan program komputer jahat sebagai senjata untuk kegiatan intelijen selama beberapa tahun terakhir. “Ini hanyalah satu dari sekian banyak kasus yang terjadi sepanjang waktu dan selama ini tak pernah diketahui publik,” ujar Alexander Klimburg, pakar keamanan dunia maya pada Austrian Institute for International Affairs.
Lembaga keamanan dunia maya Iran dalam situs berbahasa Inggrisnya menyatakan Flame memiliki kemiripan dengan Stuxnet, yang banyak dijadikan contoh senjata dunia maya yang kali pertama terungkap ke publik. Lembaga itu juga menyatakan Flame kemungkinan terkait dengan insiden hilangnya sejumlah besar data pada sejumlah jaringan komputer Iran.
Lebih Kompleks
Para pejabat di Symantec Corp dan divisi keamanan Intel Corp McAfee, dua perusahaan pembuat antivirus terkemuka dunia yang lain, juga menyatakan tengah mempelajari Flame. “Tampaknya memang jauh lebih kompleks, namun masih terlalu dini untuk menentukan skalanya,” ujar Dave Marcus, salah satu direktur penelitian di McAfee.
Manager Symantec Security Response, Vikram Thakur, menyatakan para pakar di perusahaannya yakin Flame adalah malware dengan sistem paling rumit yang pernah ditemukan. Tim peneliti Kaspersky menyebut bahwa jumlah perangkat komputer yang terinfeksi virus ini paling banyak ada di Iran, disusul Israel dan wilayah Palestina serta Sudan dan Suriah.
Virus tersebut memiliki kode 20 kali lebih banyak dibandingkan Stuxnet. Stuxnet sendiri disebut telah membuat perangkat produksi pengayaan uranium di Iran gagal berfungsi saat menyerang tahun 2010 lalu. Virus ini juga memiliki 100 kali lebih banyak kode dibandingkan virus yang selama ini dikenal dipakai untuk mencuri informasi keuangan.
Roel Schouwenberg, peneliti senior Kaspersky, menyebut Flame dan Stuxnet kelihatannya menginfeksi komputer dengan cara memanfaatkan celah keamanan pada sistem operasi berbasis Windows. Kedua virus ini juga memiliki cara yang sama untuk menyebarkan diri. “Bisa saja tim yang mengembangkan Stuxnet punya akses yang sama terhadap teknologi yang dipakai untuk membuat Flame,” ujar Schouwenberg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar